Senin, 06 Desember 2010

Bos WikiLeaks Siap Hadapi Ancaman


Diancam akan dibunuh, pemilik situs pembocor rahasia WikiLeaks, Julian Paul Assange, tak serta-merta menciut nyalinya. Bekas peretas berumur 39 tahun yang kini diburu Interpol itu mengatakan telah menyiapkan dokumen kunci yang disebutnya “The Cable Gate”. Dokumen ini, kata Assange, telah dikirim dalam format yang terenkripsi kepada lebih dari 100 ribu orang.

“Jika sesuatu terjadi kepada kami, seluruh data itu akan terbuka secara otomatis,” katanya seperti dilansir media Inggris, The Guardian. “Sejarah yang kelak akan menang.” Menurut Assange, data-data rahasia itu juga dikirim ke sejumlah media berpengaruh di dunia. “Apakah kami akan selamat? Semua tergantung Anda.”

Amerika Serikat, yang merasa dirugikan akibat sejumlah data rahasianya diunggah di laman situs WikiLeaks, juga pantang menyerah. Mereka menyatakan perang di dunia maya terhadap situs ini. Amerika memblokir akses para prajuritnya ke situs “peniup peluit” itu. Lewat jaringan militer NIPRNet, Departemen Pertahanan Amerika mengeluarkan maklumat kepada seluruh prajurit bahwa mengakses situs itu melanggar hukum. “Tapi militer tak memblokir Internet,” kata Sersan Kelli Lane.

Larangan juga berlaku bagi anggota Kongres dan pegawai badan-badan pemerintah. Perpustakaan Kongres juga telah memblokir akses pegawai dan pengunjung ke situs WikiLeaks.

Setelah Amazon.com dan situs penyedia nama domain, EveryDNS.net, menutup akses ke WikiLeaks, kemarin giliran situs pembayaran transaksi secara online, paypai, yang beraksi. WikiLeaks pun langsung hijrah ke sejumlah nama domain di Eropa: www.wikileaks.nl (Belanda) dan www.wikileaks.de (Jerman). “Ini infowar yang serius,” kata WikiLeaks dalam kicaunya di Twitter. “WikiLeaks medan perangnya. Anda tentaranya.” (Sumber)
kopasmurni : kaskus

Berita Terkait



0 komentar:

Posting Komentar